Sabtu, 05 Maret 2016

sistem reproduksi katak



1.    Carilah literatur tentang sistem pencernaan dan reproduksi katak serta gambar dan keterangannya !
a.         Sistem Reproduksi
Proses reproduksi katak dimulai dengan pembuahan, dan seperti semua amfibi lain kecuali sesilia, telurnya di luar tubuh betina. Katak-katak jantan dan betina menempatkan diri menjadi apa yang dikenal sebagai posisi amplexus. Mereka bisa tetap dalam posisi ini dari beberapa jam sampai beberapa hari pada waktu tertentu. Posisi ini memungkinkan untuk kesempatan terbaik pemupukan telur oleh sperma di luar tubuh. Para jantan dan betina yang bersanggama, melepaskan telur dan sperma untuk dibuahi pada waktu yang sama, dan kemudian meninggalkan telur mereka untuk berkembang sendiri.
Katak lain merawat telur mereka dalam mode yang berbeda seperti: membawa telur mereka dalam kantung vokal /perut atau mengubur telurnya di darat (mereka menjaga kelembaban melalui penambahan periodik air atau urine ke sarang). Kemudian kecebong, muncul dari telur beberapa hari sampai beberapa minggu setelah dibuahi. Kecebong ini kemudian tumbuh dan perubahan dalam lingkungan berair melalui proses yang dikenal sebagai metamorfosis (proses perubahan drastis dari satu tahap kehidupan ke berikut dalam pengembangan organisme). Perubahan tubuh kecebong dengan urutan sebagai berikut: kaki belakang katak mulai terbentuk, diikuti oleh kaki depan, organ-organ internal mempersiapkan diri untuk kehidupan di darat, paru-paru berkembang, perubahan pencernaan untuk dapat memproses makanan katak, ekor hampir sepenuhnya menghilang. Setelah kecebong telah benar-benar membuat semua perubahan melalui metamorfosis, hewan mulai hidup di darat dan di air sebagai katak dewasa dan siklus dimulai lagi.


 
 


I.     Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warna keputih-putihan) terletak disebelah atas ginjal. Memiliki ureter dan saluran sperma.
Pada katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang digantung oleh mesorsium. Sebelah kudal dijumpai korpus adiposum, terletak dibagian posterior rongga abdomen.
Saluran reproduksinya yaitu tubulus ginjal akan menjadi duktus ofieren dan membawa spermatozoadari testis menuju duktus mesonefrus. Didekat kloak, duktus mesonefrus pada beberapa spesis akan membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan sperma sementara). Vasikula seminalis akan membesar hanya saat musim kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian krunial ginjal, ia berjalan disebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
II.  Pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium, memiliki rahim dan oviduk.
Pada katak betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak berwarna kuning (kurpus adiposum). Baik ovarium maupun korpus adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gunalis dan pars proyonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
Saluran reproduksi berupaoviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong (infodibulum) dengan lubangnya yang disebut oksum abdominal. Oviduk disebelah katidal mengadakan pelebaran yang disebut dutus masonefrus, dan akhirnya bermuara di kloaka.
b.        Sistem Pencernaan




 

            Sistem pencernaan amphibi berbeda dengan hewan vertebrata lainnya, mengingat habitatnya juga berbeda. Hewan amphibi termasuk dalam kelas hewan chordata. Hewan amphibi ialah hewan yang habitatnya di darat dan di air. Salah satu contoh hewan amphibia ialah katak. Pada artikel ini akan diuraikan sistem pencernaan pada katak.
Katak mengalami metamorfosis diawali dengan berudu atau kecebong yang hidup di air, setelah dewasa katak dapat hidup didarat dan masih dapat berenang di air. Metamorfosis katak menyebabkan katak memiliki sistem pencernaan yang unik dan sistem pernafasan yang unik yaitu saat berudu bernafas menggunakan insang dan ketika dewasa bernafas menggunakan paru-paru.
Sistem pencernaan katak meliputi rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus (intestinum), usus besar atau usus tebal, kloaka.
a)    Rongga mulut
Rongga mulut pada katak dilengkapi dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa;
b)   Kerongkongan (esofagus)
Setelah dari corum arus, makanan menuju esofagus yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan untuk masuk ke lambung.
c)    Lambung (vantrikulus)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, berbentuk kantung yang bila diisi makanan, akan menjadi lebar. Lambung katak dibedakan menjadi dua yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju anus.
d)   Usus (intestinum)
Dapatdibedakan atas usus halus dan usus tebal, usus halus meliputi duodenum dan ileum. Di dalam usus terjadi penyerapan makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui kleppylaris.
e)    Usus besar
Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan air dan pembusukkan sisa makanan bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayur akan menjadi fases. Usus besar berakhir pada rektum dan akan menujuu kloaka.
f)    Kloaka
Kloaka merupakan muara bersama saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi terdiri atas kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
Amfibi memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua amfibi memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan kulitnya untuk respirasi dan pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis amfibi memiliki mata yang besar untuk mencari mangsanya.

2.    Carilah literatur tentang perbedaan katak jantan dan betina sertakan gambarnya !


  
Pada umumnya, bagian gendang telinga katak dan kodok sangat membantu dalam menentukan jenis kelaminnya. Pada betina, membran ini berukuran hampir sama dengan ukuran lingkar matanya, sedangkan pada pejantannya memiliki lingkaran membran yang lebih besar dari ukuran matanya. Selain itu juga, ibu jari kaki bagian depan pada pejantan relatif lebih besar daripada betinanya.





Sedangkan menurut Higgins (2009),
Semua katak jantan dan betina memiliki
alat kelamin yang berbeda dan
internal organ-organ seksual yang
memungkinkan mereka untuk
berkembang biak.
Adapun perbedaan antara katak jantan
dan betina berdasarkan ciri-ciri
morfologinya, ialah sebagai berikut:
  1. Katak betina lebih besar dari pada laki-laki, karena dia harus membawa sejumlah besar telur, sedangkan katak jantan relatif lebih kecil, agar tidak menghancurkan pasangan betinanya.
  2. Warna katak betina sering lebih gelap daripada warna pejantannya yang lebih terang.
  3. Sebagian besar pejantan mengembangkan bantalan kecil pada kaki depan mereka selama musim kawin.
  4. Katak betina cenderung memiliki lengan lebih tipis daripada pejantannya.
  5. Posisi pada saat kawin (amplexus), katak jantan berada di atas katak betina dalam proses pembuahan.

1 komentar:

  1. Wynn casino mobile app is now live in Michigan
    Wynn Resorts will officially 대전광역 출장샵 start taking reservations 안동 출장샵 online on to 평택 출장샵 make reservations for 천안 출장안마 the Wynn Las 창원 출장안마 Vegas or Encore Boston Harbor Resort.

    BalasHapus