1.
Carilah
literatur tentang sistem pencernaan dan reproduksi katak serta gambar dan
keterangannya !
a.
Sistem Reproduksi
Proses reproduksi katak dimulai
dengan pembuahan, dan seperti semua amfibi lain kecuali sesilia, telurnya di
luar tubuh betina. Katak-katak jantan dan betina menempatkan diri menjadi apa
yang dikenal sebagai posisi amplexus. Mereka bisa tetap dalam posisi ini dari
beberapa jam sampai beberapa hari pada waktu tertentu. Posisi ini memungkinkan
untuk kesempatan terbaik pemupukan telur oleh sperma di luar tubuh. Para jantan
dan betina yang bersanggama, melepaskan telur dan sperma untuk dibuahi pada
waktu yang sama, dan kemudian meninggalkan telur mereka untuk berkembang
sendiri.
Katak lain merawat
telur mereka dalam mode yang berbeda seperti: membawa telur mereka dalam
kantung vokal /perut atau mengubur telurnya di darat (mereka menjaga kelembaban
melalui penambahan periodik air atau urine ke sarang). Kemudian kecebong,
muncul dari telur beberapa hari sampai beberapa minggu setelah dibuahi.
Kecebong ini kemudian tumbuh dan perubahan dalam lingkungan berair melalui
proses yang dikenal sebagai metamorfosis (proses perubahan drastis dari satu
tahap kehidupan ke berikut dalam pengembangan organisme). Perubahan tubuh
kecebong dengan urutan sebagai berikut: kaki belakang katak mulai terbentuk,
diikuti oleh kaki depan, organ-organ internal mempersiapkan diri untuk
kehidupan di darat, paru-paru berkembang, perubahan pencernaan untuk dapat
memproses makanan katak, ekor hampir sepenuhnya menghilang. Setelah kecebong
telah benar-benar membuat semua perubahan melalui metamorfosis, hewan mulai
hidup di darat dan di air sebagai katak dewasa dan siklus dimulai lagi.
I.
Pada katak
jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warna keputih-putihan)
terletak disebelah atas ginjal. Memiliki ureter dan saluran sperma.
Pada
katak jantan, testis berjumlah sepasang, berwarna putih kekuningan yang
digantung oleh mesorsium. Sebelah kudal dijumpai korpus adiposum, terletak
dibagian posterior rongga abdomen.
Saluran
reproduksinya yaitu tubulus ginjal akan menjadi duktus ofieren dan membawa
spermatozoadari testis menuju duktus mesonefrus. Didekat kloak, duktus
mesonefrus pada beberapa spesis akan membesar membentuk vasikula seminalis
(penyimpan sperma sementara). Vasikula seminalis akan membesar hanya saat musim
kawin saja. Vasa aferen merupakan saluran-saluran halus yang meninggalkan
testis, berjalan ke medial menuju ke bagian krunial ginjal, ia berjalan
disebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas dijumpai.
II. Pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang
terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang
disebut mesovarium, memiliki rahim dan oviduk.
Pada
katak betina, ovarium berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai
jaringan lemak berwarna kuning (kurpus adiposum). Baik ovarium maupun korpus
adiposum berasal dari plica gametalis, masing-masing gunalis dan pars
proyonalis. Ovarium digantungkan oleh mesovarium.
Saluran
reproduksi berupaoviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Oviduk dimulai
dengan bangunan yang mirip corong (infodibulum) dengan lubangnya yang disebut
oksum abdominal. Oviduk disebelah katidal mengadakan pelebaran yang disebut
dutus masonefrus, dan akhirnya bermuara di kloaka.
b.
Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan amphibi berbeda dengan hewan
vertebrata lainnya, mengingat habitatnya juga berbeda. Hewan amphibi termasuk
dalam kelas hewan chordata. Hewan amphibi ialah hewan yang habitatnya di darat
dan di air. Salah satu contoh hewan amphibia ialah katak. Pada artikel ini akan
diuraikan sistem pencernaan pada katak.
Katak mengalami metamorfosis
diawali dengan berudu atau kecebong yang hidup di air, setelah dewasa katak
dapat hidup didarat dan masih dapat berenang di air. Metamorfosis katak
menyebabkan katak memiliki sistem pencernaan yang unik dan sistem pernafasan
yang unik yaitu saat berudu bernafas menggunakan insang dan ketika dewasa bernafas
menggunakan paru-paru.
Sistem pencernaan katak
meliputi rongga mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus
(intestinum), usus besar atau usus tebal, kloaka.
a)
Rongga mulut
Rongga mulut pada katak dilengkapi dengan gigi
berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa;
b)
Kerongkongan (esofagus)
Setelah dari corum arus, makanan menuju esofagus yang
berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong
makanan untuk masuk ke lambung.
c)
Lambung (vantrikulus)
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, berbentuk kantung
yang bila diisi makanan, akan menjadi lebar. Lambung katak dibedakan menjadi
dua yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju anus.
d)
Usus (intestinum)
Dapatdibedakan atas usus halus dan usus tebal, usus
halus meliputi duodenum dan ileum. Di dalam usus terjadi penyerapan makanan
masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui kleppylaris.
e)
Usus besar
Di dalam usus besar katak, hanya terjadi penyerapan
air dan pembusukkan sisa makanan bahan makanan yang merupakan sisa dalam
intestinum mayur akan menjadi fases. Usus besar berakhir pada rektum dan akan
menujuu kloaka.
f)
Kloaka
Kloaka merupakan muara bersama saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi dan urine.
Kelenjar
pencernaan pada amfibi terdiri atas kelenjar ludah hati dan pankreas. Hati
berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi
dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung
empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara
lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Pankreas berfungsi menghasilkan
enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum.
Amfibi
memiliki beragam ciri morfologis yang berbeda antar ordo. Secara umum, semua
amfibi memiliki kulit yang tipis dan halus. Berberapa jenis menggunakan
kulitnya untuk respirasi dan pertukaran gas dengan udara. Sebagian besar jenis
amfibi memiliki mata yang besar untuk mencari mangsanya.
2.
Carilah
literatur tentang perbedaan katak jantan dan betina sertakan gambarnya !
Sedangkan
menurut Higgins (2009),
Semua katak
jantan dan betina memiliki
alat kelamin
yang berbeda dan
internal
organ-organ seksual yang
memungkinkan
mereka untuk
berkembang
biak.
Adapun
perbedaan antara katak jantan
dan betina
berdasarkan ciri-ciri
morfologinya,
ialah sebagai berikut:
- Katak betina lebih besar dari pada laki-laki, karena dia harus membawa sejumlah besar telur, sedangkan katak jantan relatif lebih kecil, agar tidak menghancurkan pasangan betinanya.
- Warna katak betina sering lebih gelap daripada warna pejantannya yang lebih terang.
- Sebagian besar pejantan mengembangkan bantalan kecil pada kaki depan mereka selama musim kawin.
- Katak betina cenderung memiliki lengan lebih tipis daripada pejantannya.
- Posisi pada saat kawin (amplexus), katak jantan berada di atas katak betina dalam proses pembuahan.